SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

Sistem reproduksi perempuan lebih rumit dibandingkan laki-laki. Selain harus menghasilkan sel gamet perempuan (ovum), tubuh pun harus menjaga dan melindungi perkembangan janin selama 9 bulan pada masa kehamilan. Ovarium adalah organ reproduksi primer pada perempuan. Ovarium mempunyai fungsi eksokrin (menghasilkan sel telur) dan fungsi endokrin (menghasilkan hormon estrogen dan progesterone). Organ reproduksi lainnya adalah organ tambahan untuk transpor, menjaga atau memenuhi kebutuhan sel reproduksi atau perkembangan janin.
Ovarium
Sepasang ovarium bentuknya seperti biji almond. Struktur seperti kantung kecil pada ovarium disebut folikel ovari. Tiap folikel terdiri dari telur belum matang yang disebut oosit yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel yang berbeda-beda, disebut sel folikel. Perkembangan telur dimulai dengan matangnya folikel, menjadi lebih besar dan berkembangnya cairan yang mengisi bagian pusat yang disebut antrum. Pada tahap ini, folikel disebut vesicular atau graafian. Folikel matang dan telur yang berkembang, siap untuk dikeluarkan dari ovari. Keadaan ini disebut ovulasi. Setelah ovulasi, folikel yang telah rusak diubah bentuknya menjadi struktur yang berbeda yang disebut corpus luteum yang sering berdegenerasi. Ovulasi biasanya terjadi setiap 28 hari, tetapi dapat lebih lama atau lebih cepat pada beberapa orang perempuan. Pada perempuan tua, permukaan ovarium kasar dan berlubang yang menyatakan bahwa telah banyak telur yang telah dilepaskan. Ovarium terikat kuat pada dinding samping pelvis oleh ligamen suspensori. Dihubungkan dengan uterus (rahim) melalui ligamen ovari. Keduanya ditahan agar tetap berada pada posisinya oleh ligamen kasar.

Sistem Saluran
Sistem saluran pada reproduksi perempuan meliputi tube uterin (fallopian), uterus (rahim) dan vagina.
Tube (Fallopian)
Uterin atau tube fallopian merupakan bagian awal dari sistem saluran. Berfungsi menerima oosit yang berovulasi dan menyediakan tempat terjadinya pembuahan. Tiap tube uterin sekitar 10 cm panjangnya dan melebar di bagian tengah ovarium menuju bagian  superior uterus. Seperti halnya ovarium, tube uterin  terikat kuat dan didukung oleh ligamen kasar. Tidak seperti pada system saluran pada laki-laki, yang berkelanjutan dengan system saluran testis, pada tube uterin sedikit atau tak ada kontak antar tube uterin dengan ovarium. Bagian distal akhir dari tube uterin melebar dan mempunyai bagian seperti jari yang disebut fimbriae yang berada di sekeliling ovari. Oosit dikeluarkan dari ovari selama ovulasi, fibriae berdenyut menyebabkan cairan di dalamnya ikut bergerak dan membawa oosit ke dalam tube uterin dan akhirnya dibawa ke uterus. Oosit dibawa ke uterus dengan gerakan peristaltic dan gelombang ritmik silia. Perjalanan menuju uterus adalah 3-4 hari dan oosit dapat bertahan hidup hingga 24 jam setelah ovulasi, biasanya tempat pembuahan terjadi di tube uterin. Untuk mencapai oosit, sperma harus berenang melewati vagina dan uterus untuk mencapai tube uterin. Ini adalah perjalanan yang sukar karena mereka harus berenang melawan aliran yang dibuat oleh silia.Tube uterin pada kenyataannya tidak terus menerus bersatu dengan bagian distal ovari, ada kalanya berhubungan dengan rongga peritoneal (perut).  Hal ini meningkatkan resiko penyebaran infeksi ke dalam rongga perut  dari bagian lain dari system reproduksi. Bakteri gonorrhea kadang-kadang menginfeksi rongga perut melalui jalan ini, menyebabkan inflamasi parah yang disebut pelvic inflammatory disease (PID).  PID dapat menyebabkan kasar dan tertutupnya tube uterin, merupakan satu dari banyak sebab infertilitas pada perempuan.
Uterus
Ureterus terletak di pelvis antara kantung kemih dan rectum, berfungsi menerima, menahan dan memlihara telur yang telah dibuaho. Pada perempuan yang belum hamil, besarnya seukuran dan seperti buah pear. Selama kehamilan, ureterus meningkat ukurannya untuk memudahkan pertumbuhan janin dan dapat menahannya tetap berada di atas umbilicus selama kehamilan. Ureterus menggantung dalam pelvis diikat oleh ligamen kasar dan ligamen bulat dan uterosakral pada daerah anterior dan posteriornya. Bagian utama uterus disebut badan. Bagian superior tempat masuknya tube uterin disebut fundus dan bagian sempit dekat  yang menonjol ke vagina disebut servik. Dinding uterus tebal dan terdiri dari 3 lapisan. Lapisan terdalam atau mukosa disebut endometrium. Jika terjadi pembuahan, telur yang telah dibuahi akan bersembunyi ke dalam endometrium uterus (disebut implantasi) dan berada disana untuk perkembangannya.  Jika perempuan tidak hamil, lapisan endometrium dibuang secara periodik, biasanya setiap sekitar 28 hari sebagai respon terhadap perubahan level hormon ovarian dalam darah. Proses ini dikenal dengan menstruasi.
Vagina
Sistem reproduksi perempuan yaitu Vagina adalah saluran berdinding tipis dengan panjang sekitar 8-10 cm. Terletak antara kantung kemih dengan rectum dan menghubungkan serviks dengan luar tubuh. Sering disebut “birth canal” atau saluran kelahiran. Vagina menyediakan jalan untuk pengantaran bayi dan untuk mengalirkan  darah menstruasi meninggalkan tubuh. Tempat masuknya penis (dan semennya) selama terjadinya hubungan seksual (kopulasi).Bagian distal akhir dari vagina adalah tertutup oleh mukosa tipis yang disebut hymen. Hymen banyak mengandung pembuluh darah dan cenderung mengeluarkan darah ketika terjadi kerusakan saat terjadi hubungan seksual yang pertama kali, tetapi ini bervariasi pada tiap orang. Pada beberapa perempuan, hymen sobek saat melakukan aktivitas olah raga atau saat pemeriksaan pelviks. Kadang-kadang hymen sangat liat dan harus dirobek dengan pembedahan agar terjadi hubungan seksualitas yang berhasil.  

Share:

No comments: