FUNGSI DAN SIKLUS ORGAN REPRODUKSI PEREMPUAN

Kalau pada laki-laki, produksi sperma baru dimulai saat masa puberitas dan berlanjut hingga akhir kehidupannya sedangkan pada perempuan keadaannya sangat berbeda. Suplai total sel telur pada perempuan yang dapat dilepaskan ditentukan sejak dia lahir. Kemampuan reproduksi pada perempuan (kemampuan untuk melepaskan sel telur) biasanya mulai ketika masa puberitas dan berakhir pada usia 50 tahun atau kurang. Periode ketika kemampuan sistem repoduksi wanita mengalami penurunan dan akhirnya berhenti disebut menopause.

Meiosis atau pembelahan sel yang terjadi pada testis laki-laki untuk menghasilkan sperma juga terjadi pada ovarium perempuan, tetapi pada kasus ini, sel gamet perempuan atau sel kelamin yang dihasilkan dan prosesnya disebut oogenesis (mulainya pembentukan sel telur)

Pada perkembangan janin perempuan, oogenia, selberbentuk batang pada perempuan, membelah sangat cepat hingga mencapai jumlah yang sangat banyak dan sel anaknya disebut dengan oosit primer, didorong ke dalam jaringan konektif ovari yang kemudian akan dikelilingi oleh satu lapisan sel yang membentuk folikel primer. Pada saat kelahiran, oogenia tidak lama hidup dan waktu suplai oosit primer pada perempuan (sekitar 700.000) telah berada dalam follikel ovari, menunggu diubah melalui meiosis untuk menghasilkan sel telur yang fungsional. Sisa oosit primer dalam tempat ini menunggu hingga melewati masa anak-anak sekitar 10-14 tahun. 

Pada saat pubertas, kelenjar pituitary anterior mulai melepaskan Follicle stimulating hormone (FSH), yang akan menstimulasi sejumlah kecil follikel primer untuk tumbuh dan matang setiap bulan dan ovulasi tiap bulan dapat terjadi. Siklus perubahan ini yang terjadi setiap bulan dalam ovari disebut siklus ovarian. Waktu reproduksi terbaik pada perempuan sekitar 45 tahun (dari umur 11 tahun hinngga 55 tahun) dan hanya ada satu jenis ovulasi perbulan, hanya 400-500 ovum yang potensial dari 700.000 yang dilepaskan selama kehidupan perempuan. Secara alami, telah tersedia suplai berlebih sel kelamin. 

Follikel didorong oleh FSH untuk tumbuh lebih besar, berkumpul dalam cairan dalam ruang pusat yang disebut antrum dan oosit primer yang dikandungnya mulai bermeiosis dan melalui meiosis pertama membelah menjadi dua sel yang berbeda dalam ukurannya. Sel yang besar disebut oosit sekunder dan sel yang kecil disebut badan polar. Sejalan dengan waktu follikel menjadi matang (follikel vesicular), berisi oosit sekunder dan menonjol dari permukaan eksternal ovari. Perkembangan follikel pada tahap ini berlangsung sekitar 14 hari dan ovulasi (oosit sekunder) pada saat yang sama sebagai respon terhadap  ledakan akibat pembebasan hormon pituitary anterior sekunder, luteinizing hormone (LH). Ovulasi oosit sekunder masih dikelilingi oleh sel kapsul follikel yang disebut corona radiata (radiating crown). Beberapa perempuan mengalami nyeri seperti tusukan di bagian abdominal ketika terjadi ovulasi. Keadaan ini  disebut mittelschmerz yang disebabkan oleh peregangan berlebihan dari dinding ovarian selama ovulasi.

Pada perkembangan follikel tiap bulan terdapat satu follikel yang dominan. Follikel menjadi matang ketika distimulasi oleh LH, akan robek dan membebaskan oosit ke dalam rongga peritoneal. Follikel matang yang tidak berovulasi akan terlalu matang dan akhirnya rusak. Selain memacu ovulasi, LH juga menyebabkan sobeknya follikel menjadi struktur kelenjar yang sangat berbeda, disebut corpus luteum. (Follikel matang dan corpus luteum keduanya menghasilkan hormon).

Jika ovulasi oosit sekunder dimasuki oleh sperma, sel intinya mengalami pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan badan polar yang lain dan ovum nucleus. Ketika ovum nucleus dibentuk, 23 kromosomnya bergabung dengan sperma membentuk sel telur yang dibuahi yang merupakan sel pertama untuk membentuk keturunan. Jika oosit sekunder tidak dimasuki sperma, akan rusak tanpa mengalami meiosis lengkap membentuk sel telur fungsional. Meskipun meiosis pada laki-laki menghasilkan empat sperma fungsional, meiosis pada perempuan hanya menghasilkan satu ovum fungsional dan tiga badan polar kecil. Badan polar tidak mempunayi sitoplasma, mereka akan rusak dan cepat mati.

Perbedaan utama yang lain antara laki-laki dan perempuan adalah ukuran dan struktur sel kelaminnya. Sperma berukuran kecil dengan ekor untuk pergerakkannya, mempunyai sedikit nutrien dalam sitoplasmanya. Nutrien dalam cairan seminal sangat penting untuk bertahan hidup. Sel telur berukuran besar, sel yang tidak bergerak, mempunyai persediaan nutrien yang berfungsi memelihara perkembangan embrio hingga dapat mengambil sendiri ketika berada dalam uterus.


Share:
Read More

ORGAN GENITAL EKSTERNAL PADA SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

Organ genital eksternal pada sistem reproduksi perempuan disebut vulva, termasuk mons pubis, labia (bibir vagina), klitoris, uretra dan mulut vagina dan kelenjar vestibular besar.

Mons pubis  adalah lemak, daerah yang dilkelilingi lapisan pubic symphysis. Setelah masa puber, area ini ditutupi oleh rambut. Bagian posterior dari mons pubis adalah dua perpanjangan rambut yang tertutup lipatan kulit disebut labia mayor. Bagian yang tertutup dua rambut lembut bebas lipatan disebut labia minor. Labia mayor menutup bagian yang disebut vestibular yang terdapat pada bagian terlura uretera (pada laki-laki uretera membawa urin dan semen tetapi pada perempuan uretera hanya mengeluarkan urin). Dibawah uretera terdapat mulut vagina. Sepasang kelenjar yang menghasilkan mucus disebut kelenjar vestibular besar, mengapit vagina disetiap sisinya. Sekresinya melumasi distal akhir vagina selama hubungan seksual. 
Bagian anterior vestibular adalah klitoris, kecil, struktur menonjol yang sejenis dengan penis pada laki-laki. Sepertihalnya penis, klitoris ditutupi oleh prepuce (kulup) dan dibangun oleh jaringan erektil yang sensitive yang akan menggelembung oleh darah selama rangsangan seksual. Klitoris berbeda dengan penis dalam hal tak adanya saluran reproduksi. Daerah berbentuk diamond antara anterior dan akhir labia minor adalah anus di bagian posterior dan perineum di bagian lateralnya.




Share:
Read More

SISTEM REPRODUKSI PEREMPUAN

Sistem reproduksi perempuan lebih rumit dibandingkan laki-laki. Selain harus menghasilkan sel gamet perempuan (ovum), tubuh pun harus menjaga dan melindungi perkembangan janin selama 9 bulan pada masa kehamilan. Ovarium adalah organ reproduksi primer pada perempuan. Ovarium mempunyai fungsi eksokrin (menghasilkan sel telur) dan fungsi endokrin (menghasilkan hormon estrogen dan progesterone). Organ reproduksi lainnya adalah organ tambahan untuk transpor, menjaga atau memenuhi kebutuhan sel reproduksi atau perkembangan janin.
Ovarium
Sepasang ovarium bentuknya seperti biji almond. Struktur seperti kantung kecil pada ovarium disebut folikel ovari. Tiap folikel terdiri dari telur belum matang yang disebut oosit yang dikelilingi oleh satu atau lebih lapisan sel yang berbeda-beda, disebut sel folikel. Perkembangan telur dimulai dengan matangnya folikel, menjadi lebih besar dan berkembangnya cairan yang mengisi bagian pusat yang disebut antrum. Pada tahap ini, folikel disebut vesicular atau graafian. Folikel matang dan telur yang berkembang, siap untuk dikeluarkan dari ovari. Keadaan ini disebut ovulasi. Setelah ovulasi, folikel yang telah rusak diubah bentuknya menjadi struktur yang berbeda yang disebut corpus luteum yang sering berdegenerasi. Ovulasi biasanya terjadi setiap 28 hari, tetapi dapat lebih lama atau lebih cepat pada beberapa orang perempuan. Pada perempuan tua, permukaan ovarium kasar dan berlubang yang menyatakan bahwa telah banyak telur yang telah dilepaskan. Ovarium terikat kuat pada dinding samping pelvis oleh ligamen suspensori. Dihubungkan dengan uterus (rahim) melalui ligamen ovari. Keduanya ditahan agar tetap berada pada posisinya oleh ligamen kasar.

Sistem Saluran
Sistem saluran pada reproduksi perempuan meliputi tube uterin (fallopian), uterus (rahim) dan vagina.
Tube (Fallopian)
Uterin atau tube fallopian merupakan bagian awal dari sistem saluran. Berfungsi menerima oosit yang berovulasi dan menyediakan tempat terjadinya pembuahan. Tiap tube uterin sekitar 10 cm panjangnya dan melebar di bagian tengah ovarium menuju bagian  superior uterus. Seperti halnya ovarium, tube uterin  terikat kuat dan didukung oleh ligamen kasar. Tidak seperti pada system saluran pada laki-laki, yang berkelanjutan dengan system saluran testis, pada tube uterin sedikit atau tak ada kontak antar tube uterin dengan ovarium. Bagian distal akhir dari tube uterin melebar dan mempunyai bagian seperti jari yang disebut fimbriae yang berada di sekeliling ovari. Oosit dikeluarkan dari ovari selama ovulasi, fibriae berdenyut menyebabkan cairan di dalamnya ikut bergerak dan membawa oosit ke dalam tube uterin dan akhirnya dibawa ke uterus. Oosit dibawa ke uterus dengan gerakan peristaltic dan gelombang ritmik silia. Perjalanan menuju uterus adalah 3-4 hari dan oosit dapat bertahan hidup hingga 24 jam setelah ovulasi, biasanya tempat pembuahan terjadi di tube uterin. Untuk mencapai oosit, sperma harus berenang melewati vagina dan uterus untuk mencapai tube uterin. Ini adalah perjalanan yang sukar karena mereka harus berenang melawan aliran yang dibuat oleh silia.Tube uterin pada kenyataannya tidak terus menerus bersatu dengan bagian distal ovari, ada kalanya berhubungan dengan rongga peritoneal (perut).  Hal ini meningkatkan resiko penyebaran infeksi ke dalam rongga perut  dari bagian lain dari system reproduksi. Bakteri gonorrhea kadang-kadang menginfeksi rongga perut melalui jalan ini, menyebabkan inflamasi parah yang disebut pelvic inflammatory disease (PID).  PID dapat menyebabkan kasar dan tertutupnya tube uterin, merupakan satu dari banyak sebab infertilitas pada perempuan.
Uterus
Ureterus terletak di pelvis antara kantung kemih dan rectum, berfungsi menerima, menahan dan memlihara telur yang telah dibuaho. Pada perempuan yang belum hamil, besarnya seukuran dan seperti buah pear. Selama kehamilan, ureterus meningkat ukurannya untuk memudahkan pertumbuhan janin dan dapat menahannya tetap berada di atas umbilicus selama kehamilan. Ureterus menggantung dalam pelvis diikat oleh ligamen kasar dan ligamen bulat dan uterosakral pada daerah anterior dan posteriornya. Bagian utama uterus disebut badan. Bagian superior tempat masuknya tube uterin disebut fundus dan bagian sempit dekat  yang menonjol ke vagina disebut servik. Dinding uterus tebal dan terdiri dari 3 lapisan. Lapisan terdalam atau mukosa disebut endometrium. Jika terjadi pembuahan, telur yang telah dibuahi akan bersembunyi ke dalam endometrium uterus (disebut implantasi) dan berada disana untuk perkembangannya.  Jika perempuan tidak hamil, lapisan endometrium dibuang secara periodik, biasanya setiap sekitar 28 hari sebagai respon terhadap perubahan level hormon ovarian dalam darah. Proses ini dikenal dengan menstruasi.
Vagina
Sistem reproduksi perempuan yaitu Vagina adalah saluran berdinding tipis dengan panjang sekitar 8-10 cm. Terletak antara kantung kemih dengan rectum dan menghubungkan serviks dengan luar tubuh. Sering disebut “birth canal” atau saluran kelahiran. Vagina menyediakan jalan untuk pengantaran bayi dan untuk mengalirkan  darah menstruasi meninggalkan tubuh. Tempat masuknya penis (dan semennya) selama terjadinya hubungan seksual (kopulasi).Bagian distal akhir dari vagina adalah tertutup oleh mukosa tipis yang disebut hymen. Hymen banyak mengandung pembuluh darah dan cenderung mengeluarkan darah ketika terjadi kerusakan saat terjadi hubungan seksual yang pertama kali, tetapi ini bervariasi pada tiap orang. Pada beberapa perempuan, hymen sobek saat melakukan aktivitas olah raga atau saat pemeriksaan pelviks. Kadang-kadang hymen sangat liat dan harus dirobek dengan pembedahan agar terjadi hubungan seksualitas yang berhasil.  

Share:
Read More

FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI

Fungsi proses reproduksi pada laki-laki adalah untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron.
Spermatogenesis (sperma/cimani/air mani/pejuh)
Produksi sperma atau spermatogenesis, dimulai saat masa puber dan berlanjut sepanjang kehidupan. Setiap hari seorang pria membuat jutaan sperma. Hanya satu sperma yang dapat membuahi satu buah telur dan menghasilkan satu individu baru.
Pembentukan sperma terjadi dalam tubulus seminiferus dalam testis. Proses dimulai oleh sel primitif berbentuk batang yang disebut spermatogenia, ditemukan di bagian luar atau perifer tubulus. Spermatogenia secara cepat bermitosis (membelah diri) membentuk sel batang baru. Sebelum masa puber, semua menghasilkan sel batang. Ketika masa puber terjadi, follicle-stimulating hormon  (FSH) disekresi dalam jumlah besar oleh kelenjar pituitary anterior dan mulai saat itu, semua bagian spermatogenia menghasilkan satu sel batang (sel anak tipe  A) dan yang lainnya sel anak tipe B. Sel tipe A tertinggal pada perifer tubulus untuk membentuk populasi sel batang. Tipe B terdorong ke dalam lumen tubulus, akan menjadi spermatosit primer, mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 sperma. Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan inti sel  yang terjadi pada semua bagian dalam gonad (testes dan ovari). Berbeda dengan mitosis, meiosis terdiri dari 2 tahap pembelahan inti (disebut meiosis I dan II) dan menghasilkan 4 sel anak (gamet). Pada spermatogenesis, gamet disebut spematid. Spermatid hanya mempunyai setengah bahan genetic sel tubuh. Pada manusia ada 23 kromosom (disebut jumlah “n” kromosom) biasanya 46 (2n). Kemudian ketika sperma dan sel telur (juga 23 kromosom) bergabung membentuk sel telur yang dibuahi atau zygot, terbentuk jumlah 2n atau 46 kromosom  dan berkembang dalam tubuh dengan proses mitosis.


Ketika terjadi meiosis, sel yang terbagi (spermatosit primer dan sekunder) didorong ke dalam lumen tubulus. Spermatid, produk yang dihasilkan dari meiosis, bukan sperma fungsional. Mereka terlalu berat untuk fungsi reproduksi, harus diubah bentuknya, di mana kelebihan sitoplasma dibuang dan dibentuk ekor. Tahap ini disebut spermiogenesis, terbentuk tiga bagian pada sperma matang; kepala, badan (midspiece) dan ekor. Sperma matang bergerak sangat cepat, menempuh perjalanan panjang dalam waktu singkat untuk mendapatkan sel telur. Kepala sperma berisi DNA, materi genetic. Kepala sperma merupakan inti dari spermatid. Bagian anterior dari inti adalah akrosom (ditutupi helm). Ketika sperma kontak dengan sel telur (oosit), membran akrosom akan pecah dan menghasilkan enzim yang membantu penetrasi sperma ke dalam sel telur. Filamen yang membentuk ekor, muncul dari sentriol dalam midpiece (bagian badan) sperma. Mitokondria, terbungkus filamen, menyediakan ATP (energi) untuk proses pergerakan sperma.

Proses spermatogenesis, mulai dari pembentukan spermatosit perimer sampai dibebaskan sperma yang belum matang dalam lumen tubulus, berlangsung 64-72 hari. Pergerakan sperma dalam lumen tubulus disebabkan oleh gerakan peristatis tubulus testes menuju epididimis. Di sana mereka mengalami pematangan, yang menghasilkan kecepatan dalam pergerakan dan tenaga untuk proses pembuahan.
Pengaruh lingkungan dapat mengganggu pembentukan sperma. Beberapa antibiotika seperti penisilin dan tetrasiklin dapat menekan pembentukan sperma. Radiasi, pestisida, mariyuana, tembakau dan alcohol dapat menghasilkan sperma abnomal (dua kepala, banyak ekor, dsb).

Produksi Testosteron
Sel interstisial menghasilkan testosteron merupakan produk hormon terpenting dari testis. Saat masa puber, tubulus seminiferus dirangsang untuk menghasilkan sperma oleh FSH, sel intertisial yang diaktivasi oleh Luteinizing Hormone (LH), kadang-kadang disebut juga interstitial cell-stimulating hormone (ICSH) yang juga dibebaskan oleh kelenjar pituitary anterior. Sejak saat itu, testosteron dihasilkan berkelanjutan (banyak atau sedikit). Peningkatan jumlah  testosteron pada laki-laki muda menstimulasi perkembangan organ reproduksinya dalam hal ukurannya, hasrat seksual dan karakteristik sek sekunder laki-laki yang meliputi:
  • Kedalaman suara  menjadi lebih besar di laring
  • Peningkatan pertumbuhan rambut pada tubuh dan di bagian aksial, daerah pangkal paha dan muka
  • Pembesaran otot rangka untuk menghasilkan otot yang lebih berat sebagai ciri fisik laki-laki
  • Peningkatan berat tulang rangka menjadi lebih tebal
Karena testosteron berhubungan dengan ciri maskulinitas laki-laki maka sering disebut juga hormon maskulinizing.
Jika testosteron tidak diproduksi maka karakteristik sek sekunder pada laki-laki tidak terlihat dan organ reproduksinya tetap seperti anak-anak. Hal ini disebut sexual infantilism. Pengebirian laki-laki dewasa (atau kemampuan sel interstisial menghasilkan testosteron) menghasilkan penurunan dalam ukuran dan fungsi organ reproduksinya dan juga penurunan hasrat seksualnya. Sterilitas juga terjadi karena testosteron diperlukan untuk tahap akhir produksi sperma.





Share:
Read More

SISTEM REPRODUKSI LAKI-LAKI

Sistem reproduksi hampir tidak terlihat fungsinya sampai masa pubertas. Organ kelamin primer atau gonad adalah testes pada laki-laki dan ovarium pada perempuan. Gonad menghasilkan sel kelamin atau gamet dan mengsekresi tambahan. Meskipun organ reproduksi sisanya adalah organ reproduksi tambahan. Meskipun organ reproduksi antara laki-laki dan perempuan sungguh berbeda tetapi kerjanya sama di antara keduanya yaitu bertujuan untuk menghasilkanketurunan. 
Peran reproduksi laki-laki adalah untuk membuat sel kelamin laki-laki adalah untuk membuat sel kelamin laki-laki yang disebut dengan sperma dan akan menyalurkan nya kesaluran reproduksi perempuan. Sementara perempuan menghasilkan sel kelamin perempuan yang disebut dengan ovum atau telur yang di buahi, yang merupakan sel awal dari individu baru. Ketika melindungi embrio (fetus) yang berkembang hingga kelahirannya. Hormon kelamin berperan ganda dalam perkembangan dan fungsi dari organ reproduksi dan perilaku seksualitasnya. Hornon gonad juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organ lain dan jaringan tubuh. 
Anatomi Sistem Reproduksi Laki-laki
Organ reproduksi primer pada laki-laki adalah testis yang memiliki dua fungsi yaitu :
1. Fungsi Eksokrin (memproduksi sperma) 
2. Fungsi Endokrin (menghasilkan testosteron)
Struktur tambahannya adalah saluran atau kelenjar yang membantu dalam mengantarkan sperma ke badan (eksterior) atau ke saluran reproduksi wanita. 

Testis 
Ukuran Testis adalah sekitar 4 cm panjangnya, dan 2,5 cm lebarnya. Terdapat tunika albuginea yang merupakan jaringan konektif fibrosa berbentuk kapsul di sekeliling tersis. Perpanjangan kapsul tersebut (septa) tercelup ke dalam testis dan membaginya menjadi sejumlah besar lobus. Tiap lobus berisi satu sampai empat gulungan seminiferus, yang berfungsi sebagai pembuat sperma. Saluran seminiferus tiap lobus akan membawakan sperma ke bagian tubuhlus yang lain, rete testis, yang terletak satu sisi dengan testis. Sperma dibawa dari rete testis memasuki bagian pertama dari system saluran yang bernama epididimis yang terletak di permukaan terluar testis. 
Disekeliling tubulus seminiferus yang merupakan jaringan konektif lembut adalah sel interstital yang berfungsi menghasilkan androgen dan testosteron. Produksi hormon dan sperma dari testis dibawa keluar oleh populasi sel yang berbeda secara sempurna. 
SISTEM SALURAN
Organ tambahan yang membentuk sistem saluran yang membawa sperma dari badan adalah epididimis, saluran (vas) deferan, dan uretera.
Epididimis 
Bentuk koma epididimis adalah gulungan tabung tinggi dengan panjang sekitar 6 m dengan tutupnya pada bagian atas testis dan kemuidan menurun ke sisi postelateral. Epididimis adalah bagian pertama dari sistem saluran laki-laki dan menyediakan tempat sementara untuk sperma yang belum matang yang akan memasuki testis. Ketika sperma melalui epididimis (perjalanan sekitar 20 hari), mereka akan mengalami proses pematangan secara sempurna, epididimis akan berkontraksi untuk mengeluarkan sperma ke bagian lain dari sistem saluran yaitu saluran (vas) dieferens. 
Saluran Deferens
Saluran deferens atau vas deferens, bergerak ke atas dari epididimis melewati kanal inguinal ke dalam rongga pelvis dan melengkung ke bagian superior kantung kemih. Saluran ini tertutup dengan pembuluh darah dan saraf, dalam jaringan konektif pelindung yang disebut cord spermatic. Akhir dari saluran deferens masuk ke dalam saluran ejakulatori, yang melewati kelenjar prostat dan bergabung dengan uretra. Fungsi utama saluran (vas) deferens adalah mendorong sperma  hidup dari tempat penyimpanannya, epididimis dan bagian distal saluran deferens ke dalam uretra. Kejadian ejakulasi, Lapisan tebal otot polos dalam dindingnya menghasilkan gerakan peristaltis yang mempercepat pergerakan sperma ke arah depan. Sebagian saluran deferen terletak dalam kantung skrotum yang tergantung di luar rongga tubuh. Beberapa orang secara sadar memilih menghilang fungsi saluran deferen untuk mengotrol  kelahiran dengan cara vasektomi yaitu operasi kecil dengan membuat irisan ke dalam skrotum dan memotong atau merusak saluran deferen. Sperma masih diproduksi tetapi tidak dapat mencapai bagian luar badan dan akhirnya rusak kemudian diserap lagi oleh tubuh. Setelah divasektomi, orang tersebut menjadi steril tetapi karena testosteron masih diproduksi keinginan seksual dan karakteristik sek sekunder masih tetap ada.
Uretra
Uretra, keluar dari dasar kantung kemih menuju ke ujung penis, adalah bagian akhir dari system saluran pada laki-laki. Terbagi menjadi tiga bagian:
1. Uretra prostatik, dikelilingi oleh kelenjar prostat
2. uretra membranosa, berjarak sejengkal dari uretra prostat menuju     penis.
3uretra spongy (penil), terdapat pada daerah ujung penis

Kelenjar Tambahan & Semen
Kelenjar tambahan meliputi sepasang vesikel seminal, kelenjar prostat dan kelenjar bulbouretra.  Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan semen, cairan yang berisi sperma yang dikeluarkan melalui saluran reproduksi laki-laki Selma ejakulasi.
Vesikel Seminal
Vesikel seminal terletak padA dasar dari kantung kemih, menghasilkan sekitar 60% cairan semen. Kental, sekresinya berwarna kuning yang banyak mengandung gula (fruktosa), vitamin C, prostaglandin dan substansi lainnya yang akan memberi makan dan mengaktivasi sperma ketika melalui saluran tersebut. Saluran vesikel seminal bergabung dengan saluran deferen pada sisi yang sama dari saluran ejakulatori. Akibatnya sperma dan cairan cairan seminal memasuki uretra bersamaan selama ejakulasi.
Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat adalah kelenjar tunggal dengan ukuran dan bentuk seperti buah chestnut. Mengelilingi bagian atas uretra di bawah kantung kemih. Sekret dari kelenjar prostat  cairan seperti susu yang dapat mengaktivasi sperma. Selama ejakulasi, secret tersebut memasuki uretra memasuki beberapa saluran kecil. Jika prostat berpindah lokasi ke depan rectum, ukuran dan tekturnya dapat diraba dengan jari melalui dinding depan rectal.
Kelenjar prostat mempunyai reputasi sebagai perusak kesehatan. Hipertrofi kelenjar prostat akibat pengaruh usia pada laki-laki menyebabkan kelaianan uretra. Keadaan ini menyebabkan kesukaran proses urinasi dan meningkatkan risiko infeksi kantung kemih (sistisis) dan kerusakan ginjal. Pengobatannya dengan cara operasi, tetapi sekarang ada pilihan lain yang lebih menarik:
  1. Menggunakan obat (finasteride) atau gelombang mikro untuk menciutkan prostat
  2. Memasukkan balon kecil yang dapat dipompa sehingga bisa menekan jaringan prostat di daerah uretra prostatik
  3. Memasukkan jarum yang dapat memancarkan radiasi frekuensi radio yang akan membakar kelebihan jaringan prostat
Inflamasi prostat adalah salah satu alasan utama orang berkonsultasi ke urologis dan kanker prostat adalah kanker ketiga terbanyak pada laki-laki.  Kanker prostat lambat perkembangannya, kondisinya tersembunyi, tetapi dapat menyebabkan kematian secara cepat.
Kelenjar Bulbouretral
Kelenjar bulbouretral sangat kecil, seukuran kacang polong, berada di bawah kelenjar prostat. Kelenjar ini menghasilkan cairan kental, mucus bening yang dialirkan ke dalam uretra penil. Sekresinya akan turun ke uretra ketika  seksualitas laki-laki terangsang. Sekret ini  berguna untuk membersihkan uretra dari keasaman urine dan juga sebagai pelicin ketika hubungan seksual.

Semen
Semen berwarna putih susu, berupa campuran sperma dan secret kelenjar tambahan. Cairan sebagai media transpor dan pemberi nutrisi, berisi bahan kimia yang melindungi sperma dan memudahkan pergerakannya. Sel sperma yang matang bergerak seperti rudal, berisi sitoplasma dan menyimpan nutrisi. Fruktosa yang disekresi dari vesikel seminal berfungsi untuk menyediakan energi. Keasaman (pH) semen adalah 7,2-7,6) yang berfungsi menetralisir lingkungan asam dari vagina (pH 3,5-4), melindungi sperma dan pergerakannya. Sperma bergerak sangat lambat pada kondisi asam (di bawah pH 6). Semen juga berisi bahan kimia yang menghambat pertumbuhan bakteri.
Semen melarutkan sperma, karena tanpa larutan semen ini maka pergerakan sperma akan terganggu. Jumlah semen dikeluarkan dari system saluran kelamin laki-laki selama ejakulasi jumlahnya relatif sedikit, hanya 2-5 ml (satu sendok teh penuh), tetapi di dalamnya terdapat 50-130 juta sperma per mililiternya.
Ketidaksuburan laki-laki dapat disebabkan rusaknya system saluran, gangguan hormonal dan banyak factor lainnya. Satu seri tes dilakukan untuk menganalisis semen. Faktor analisis meliputi jumlah sperma, pergerakan dan morfologinya (bentuk dan kematangannya), dan volume semen, pH, dan fruktosa. Jika jumlah sperma lebih rendah dari 20 juta permililiter  dapat menyebabkan kehamilan tidak mungkin terjadi.




      
Baca Juga : FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI




Share:
Read More

PENYAKIT SISTEM RESPIRASI


Penyakit Sistem Respirasi dapat dikelompokkan sebagai chronic obstructive pulmonary desease (COPD) dan kanker Paru.

  • Chronic Obtructive Pulmonary Disease (COPD)

Penyakit ini memiliki riwayat penyakit di antaranya :

  1. Pasien mempunyai riwayat merokok
  2. Dispnea, yaitu kesukaran bernfas
  3. Batuk dan terjadi infeksi pulmonary
  4. Hipoksid, yaitu menahan karbon dioksida (CO2) dan memiliki asidosis respiratory hingga kegagalan repiratory.

Pada emfisema, alveoli membesar dan inflamasi kronis menyebabkan pengerasan paru. Paru menjadi kurang elastis, jalan udara  menjadi sempit selama ekspirasi dan menghalangi aliran udara. Pasien butuh energi yang banyak untuk ekshalasi dan mereka selalu kelelahan. Jika udara tertahan di paru, pertukaran oksigen menjadi tidak efisien. Pemompaan paru-paru yang berlebihan menyebabkan pembesaran permanen dari rongga dada.
Pada bronkhitis kronis, mukosa jalan pernafasan bawah menjadi inflamasi dan menghasilkan jumlah berlebih mukus (lendir). Mukus menyebabkan gangguan ventilasi dan pertukaran gas dan meningkatnya risiko infeksi paru, termasuk pneumonia.  Bronkhitis kronis menyebabkan hipoksia dan penahanan karbon dioksida

  • Kanker Paru 

Merupakan kanker yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. Kanker paru menyebar secara cepat dan meluas, sering tidak terdiagnosis hinga timbul gangguan yang parah. Rambut hidung, mukus serta aksi sillia berfungsi untuk melindungi paru dari bahan kimia dan zat iritan lainnya, tetapi pada perokok menjadi tidak dapat berfungsi. Iritasi yang berlebihan menghasilkan lebih banyak mukus dan dapat menekan aktifitas makrofag paru. Efek iritasn radikal bebas dan zat karnsinogen lain dalam mukosa membelah diri tak terkendali dan kehingalan sifat normalnya. 
Ada 3 jenis kanker paru, diantaranya :
Perbedaan antara paru-paru perokok (kanan) dan paru-paru yang bukan perokok (kiri)
  1. Karsinoma sel skuamosa (30-32%)
  2. Adenokarsinoma (33-35%)
  3. Karsinoma Sel Kecil (20-25%) disebut juga dengan karsinoma sel tenggorokan

Share:
Read More

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEPATAN DAN KEDALAMAN RESPIRASI

Dalam sistem respirasi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan serta kedalaman nya. Untuk itu, di bawah ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan serta kedalam respirasi , diantaranya :

1. Faktor Fisik


Meski pusat otak mengatur ritme dasar pernafasan, ternyata berbicara, batuk dan latihan fisik dapat memodifikasi kecepatan dan kedalaman pernafasan. Peningkatan temperatur tubuh menyebabkan peningkatan kecepatan pernafasan.


2. Keinginan (pengontrolan secara sadar)
Kita secara sadar mengontrol pernafasan pada saat-saat tertentu. Selama bernyanyi dan menelan, pengontrolan pernafasan sangat penting dan kita harus menahan pernafasan pada periode singkat saat berenang. Pengontrolan pernafasan secara sadar sifatnya terbatas dan pusat pernafasan akan membatalkan pesan dari korteks (keinginan kita) ketika suplai oksigen dalam darah menjadi rendah atau pH darah  turun.

3. Faktor emosi
Faktor emosi juga memodifikasi kecepatan dan kedalaman pernafasan. Ketika menonton film horor, pernafasan akan tertahan sejenak ketika terjadi ketakutan, merasakan kedinginan dan nafas seperti terjepit dan menjadi terengah engah. Ini sebagai hasil inisiasi refleks oleh stimulus emosi di hipotalamus.

4. Faktor kimia
Faktor kimia, seperti tingkat karbon dioksida dan oksigen dalam darah dapat memodifikasi pernafasan. Peningkatan jumlah karbon dioksida dan penurunan  pH darah menyebabkan peningkatan kecepatan dan kedalam pernafasan. Peningkatan jumlah karbon dioksida dan penurunan pH darah adalah hal yang sama pada kondisi ini karena retensi karbon dioksida menyebabkan peningkatan jumlah asam karbonat, yang akan menurunkan pH darah.

Perubahan konsentrasi oksigen dalam darah dideteksi oleh kemoreseptor di aorta (aortic arch) dan arteri karotid. Impuls dikirim ke medula ketika jumlah oksigen darah menurun. Setiap sel dalam tubuh harus mendapatkan oksigen untuk hidup, tubuhpun perlu  membebaskan karbon dioksida dan ini merupakan stimulus terpenting untuk pernafasan dalam orang yang sehat.  Penurunan jumlah oksigen hanya menjadi stimulus penting kalau jumlahnya sangat rendah. Pada orang yang menahan karbon dioksida,seperti penyakit paru kronis seperti emfisema dan bronkhitis kronis, peningkatan  karbon dioksida tidak dikenali oleh otak dan penurunan jumlah oksigen menjadi stimulus respirasi. Hal ini menerangkan mengapa pasien selalu diberi oksigen dengan level rendah. Jika mereka diberi oksigen dalam level tinggi, pernafasan akan terhenti karena stimulus respirasi (level oksigen yang rendah) tidak akan berfungsi.
Mekanisme homeostatis dari sistem respirasi pada individu sehat sangat jelas. Karbon dioksida atau sumber asam akan berkumpul dalam darah dan pH darah mulai turun maka pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat.  Penurunan jumlah karbon dioksida menyebabkan penurunan asam karbonat dan pH kembali normal. Ketika darah mulai menjadi alkali atau basa, pernafasan menjadi lambat dan dangkal. Pernafasan yang lambat menyebabkan karbon dioksida terkumpul dalam darah dan pH kembali normal. Pengontrolan  pernafasan saat istirahat diatur oleh konsentrasi ion hiddrogen di otak. Pada pernafasan lambat atau dangkal (hipoventilasi) atau pernafasan dalam (hiperventilasi) dapat menyebabkan perubahan jumlah asam karbonat dalam darah. Asam karbonat meningkat saat hipoventilasi dan menurun saat hiperventilasi. Pada kedua situasi itu peran buffer sangat penting untuk mencegah terjadinya asidosis atau alkalosis.
Hiperventilasi sering disebabkan oleh serangan kecemasan, menyebabkan periode pernafasan yang pendek, penghentian pernafasan, hingga karbon dioksida meningkat lagi jumlahnya. Jika pernafasan terhenti untuk waktu yang lama maka akan menyebabkan sianosis, terjadi kekurangan oksigen dalam darah. Hiperventilasi dapat menyebabkan pusing dan sakit karena sebagai hasil alkalosis menyebabkan pembuluh darah serebral berkontriksi. Serangan seperti itu dapat dicegah dengan memberikan kantung kertas kepada orang yang kena serangan karena udara yang diekhalasi berisi lebih banyak karbon dioksida daripada di udara atmosfir dan sesuai hukum difusi menyebabkan CO2 dibebaskan dari darah dan meninggalkan tubuh. Hasilnya, karbon dioksida ( dan asam karbonat) jumlahnya dalam darah akan naik lagi dan alkalosis berakhir.


Share:
Read More

SISTEM RESPIRASI TUBUH MANUSIA

Fungsi dari sistem respirasi adalah untuk menyuplai oksigen ke dalam tubuh dan membuang karbon dioksida (CO2) dari dalam tubuh. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem kardiovaskular dalam hal transportasi gas ke dalam tubuh melalui sirkulasi darah. Apabila transportasi gagal, maka sel akan mati karena kekurangan oksigen dan akan terjadi akumulasi karbon dioksida. 


Fungsi Anatomi Sistem Respirasi
Organ yang terlibat dalam sistem respirasi meliputi hidung, faring, laring, trakea, bronchi dan cabang-cabang kecilnya, dan paru-paru yang berisi alveoli atau kantung udara akhir. Pertukaran gas dengan darah dapat terjadi di dalam alveoli, yang strukturnya seperti saluran sempit yang membawa udara ke dalam paru-paru. Saluran sempit ini memiliki kinerja yang sangat penting. Memurnikan, melembabkan, dan menghangatkan udara yang datang sehingga udara akhir yang masuk ke dalam paru-paru mengandung sangat sedikit iritan. Seperti debu atau bakteri 

Berikut ini adalah beberapa sistem respirasi dalam tubuh Manusia:

Hidung

Hidung merupakan satu-satunya organ sistem respirasi yang terlihat dari luar, ketika bernafas, udara akan masuk ke dalam hidung melalui lubang hidung. Di dalam hidung terdapat rongga hidung yang terbagi dua bagian tengah oleh sekat hidung. Reseptor olfactory untuk penciuman terletak di mukosa bagian superior dari rongga hidungdi bawah tulang rawan ethmoid. Ujung mukosa rongga hidung disebut mukosa respiraotri yang banyak mengandung vena yang akan menghatkan udara ketika melewatinya. Sebagai tambahan, lendir (mukus) yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa akan melembabkan udara dan menangkap bakteri yang masuk dan benda asing lainnya. Sel siliari pada mukosa hidung akan menggerkkan mukus yang mengandung kontaminan ke arah kerongkongan (faring) yang akan ditelan dan dicerna oleh cairan lambung. Kita biasanya tidak peduli dengan aksi penting siliari, tetapi ketika suhu luar sangat dingin, silia ini akan melambat aksinya, mengikuti mukus dan mengumpul di dalam rongga hidung dan didorong keluar melewai lubang hidung. 

Faring 
Faring adalah saluran kecil setelah rongga hidung dan rongga mulut dengan panjang sekitar 13 cm, biasanya disebut dengan kerongkongan. Faring berfungsi sebagai jalan untuk makanan dan udara. Udara masuk ke bagian superior, nasofaring, dari anterior rongga hidung dan kemudian menurun menuju orofaring dan laringofaring masuk ke dalam laring yang berada di bagian bawahnya. Makanan masuk melalui mulut dan tidak masuk ke dalam laring melainkan kebagian posterior esopaghus. Saluran pendengaran, yang berasal dari telinga tengah, berhubungan dengan nasofaring. Mukosa kedua daerah ini berhubungan sehingga bila terjadi infeksi telinga seperti otitis media dapat juga menyebabkan infeksi kerongkongan atau infeksi faringeal. Kumpulan jaringan limfatik disebut tonsil juga diteumkan di faring. Tonsil faringeal sering disebut adenoid terletak pada bagian atas nasofaring. Palatin tonsil ada di orofaring di akhir langit-langit lunak, tonsil lingual ada di dasar lidah. 

Laring 
Laring, atau disebut juga kotak suara merupakan bagian dari rute udara masuk ke paru-paru dan berperan dalam hal penghasilan suara. Baigan inferior faring dibentuk oleh 8 tulang rawanhialin dantulang rawan elastis berbentuk sendok, disebut epiglotis. Tulang rawan paling besar berbentuk perisai disebut tulang rawan tyroid, yang bagian enteriornya menonjol disebut jakun. Beberapa refensi menyebutkan bahwa epiglotis tidak membatasi jalannya udara yang masuk kesistem pernafasan. Ketika menelan makanan atau cairan, situasi ini berubah secara drastis. Laring dan epoglotis tertarik menutupu bagian yang terbuka dari laring. Rfek batuk adalah salah sau cara mencegah zat masuk kedalam paru-paru. Bagian membranmukosa dari laring membentuk sepasang lipatan yang disebut dengan lipatan vokal, yang akan bergetar oleh hembusan udara. Kemampuan lipatan vokal untuk bergetar memudahkan kita berbicara. 

Trakea
Udara masuk ke dalam trakea dari laring. Panjangnya sekitar 10-12 cm. Trakea berupa pipa lurus dengan silia pada lapisang mukosanya. Silia bergerak terus menerus mengimbangi udara yang masuk. Trakea mendorong mukus, yang mengandung partikel debu atau partikel lainnya, keluar dari paru-paru menuju kerongkongan ditelan menuju lambung. Kebiasaan merokok dapat merusak aktivitas silia. Tanpa silia ini, pencegahan akumulasi mukus di paru-paru hanya melalui batuk. Perokok dengan gangguan pernafasan sebaiknya menghindari pengobatan yang dapat menghambat refleks batuk. Dinding trakea hampur kaku karena dibentuk dari cincing tulang rawan hyline yang berbentuk C. Cincin ini memiliki dua fungsi, bagian terbuka dari cincin ini berbatasan dengan esofagus dan mempermudah esofagus untuk mendukung dinding trakea untuk tetap kokoh, atau terbuka, mengimbangi perubahan tekanan yang terjadi selama pernafasan. 

Bronhki Primer
Bronkhi primer kanan dan kiri dibentuk dari bagian trakea. Tiap bagian bronkhus primer tercelup ke dalam bagian hilus paru. Bronkhus primer kanan lebih lebar, pendek  dan lurus daripada yang kiri.

Paru-paru
Sepasang paru-paru adalah organ yang cukup besar. Menempati rongga dada kecuali di bagian tengah (mediastum), ditempati oleh jantung, bronkhi, esofagus dan organ lainnya. Tiap paru-paru dibagi menjadi beberapa lobus oleh fisura. Paru-paru kiri mempunyai 2 lobus, paru-paru kanan 3 lobus. Permukaan paru-paru ditutupi oleh visceral serosa yang disebut pulmonari atau visceral pleura dan dinding rongga dada dilapisi oleh parietal pleura. Membran pleura menghasilkan cairan pelicin yang disebut cairan pleura, yang menghindarkan paru-paru bergesekan dengan dinding rongga dada ketika proses pernafasan. 
Pleurisy adalah inflamasi pleura, dapat disebabkan oleh penurunan sekresi cairan pleura. Permukaan pleura menjadi kering dan kasar, menyebabkan gesekan  dan rasa sakit ketika bernafas. Sebaliknya dapat pula dihasilkan cairan pleura yang berlebihan yang bisa menekan paru sehingga proses pernafasan terganggu. 

Setelah bronkhi primer masuk ke paru, mereka terbagi menjadi bagian lebih kecil dan bercabang-cabang kecil lagi (bronkhi sekunder, tersier). Ujung terkecilnya disebut bronkhiolus. Karena banyak percabangan ini maka sistem pernafasan di paru ini disebut bronkhial atau pohon respiratori. Seluruh percabangan ini dindingnya dibangun dari tulang rawan.
Terminal bronchioles berhubungan dengan struktur respiratory zone, bagian yang lebih kecil dalam alveoli (rongga kecil) atau kantung udara. Respiratory zone, termasuk respiratory bronchioles, alveolar ducts, alveolar sacs dan alveoli adalah tempat pertukaran gas. Terdapat jutaan kumpulan alveoli, seperti buah anggur, dan membuat gumpalan di paru sehingga paru banyak mengandung bagian udara. Paru-paru beratnya sekitar 2,5 pound, lembut dan berpori.

Membran Respiratori
Dinding alveoli dibangun dari sel epitel skuamosa. Pori alveolar berhubungan dengan kantung udara dan merupakan jalan alternatif untuk mencapai alveoli.Permukaan eksternal alveoli ditutupi oleh capillary pulmonary. Alveolar dan dinding kapiler bergabung membentuk susunan membran respiratori (air-blood barrier), yang berisi gas (udara) mengalir dari  sisi ke sisi yang lain. Pertukaran gas melalui proses difusi sederhana melewati membran respiratori. Oksigen bergerak dari udara di alveolar ke dalam darah di kapiler dan karbon dioksida meninggalkan darah menuju tempat gas di alveolus. Diperkirakan  tempat pertukaran gas di paru orang sehat luasnya sekitar 70-80 m2Pertahanan akhir di dalam sistem respirasi ada di alveoli. Makrofag, disebut juga sel debu, berfungsi mengeluarkan bakteri, partikel karbon, dan partikel lainnya. Dinding alveolar dibangun dari sel epitel berbentuk sel kubus yang menghasilkan molekul lemak yang dinamakan surfaktan, yang akan melapisi permukaan tempat pengeluaran gas di alveolar. 



                               Baca Juga : Faktor-faktor yang Memepengaruhi Sistem Respirasi
Share:
Read More

Apa Yang Di Maksud Dengan Rekayasa GENETIK?


Apa itu Rekayasa Genetik?
Rekayasa genetika adalah suatu proses manipulasi gen yang bertujuan untuk mendapatkan organisme yang unggul. Rekayasa genetika merupakan salah satu pokok bahasan dalam ilmu Bioteknologi. (cabang ilmu BIologi). Pada artikel ini akan dibahas segala sesuatu yang berkaitan dengan rekayasa genetika.

Mahkluk hidup terdiri atas gen, gen mengandung protein yang menjadi pusat atau sumber informasi. Gen yang  menjadi pembawa informasi turun-temurun dari generasi ke generasi bertanggung jawab atas pewarisan genotipik dan fenotipik dari seorang individu.
Secara ilmiah, rekayasa genetika adalah manipulasi genetik atau perubahan dalam susunan genetik dari suatu organisme. Rekayasa genetika merupakan proses buatan/sintetis dengan menggunakan Teknologi DNA rekombinan. Hasil dari rekayasa genetika adalah sebuah organisme yang memiliki sifat yang diingingkan atau organisme dengan sifat unggul, organisme tersebut sering disebut sebagai organisme transgenik. Rekayasa genetika sangat terkait dengan bidang bioteknologi lain seperti kloning hewan dan kloning manusia.
Rekayasa genetika telah memiliki aplikasi luas di hampir semua bidang yang berkaitan dengan bioteknologi dimana genom organisme yang terlibat. Proses transfer materi genetik dari satu organisme ke organisme lain menggunakan vektor atau pembawa secara ilmiah disebut sebagai transformasi. Bahkan, semua percobaan telah dilakukan pada bakteri, tanaman dan sebagian besar banyak hewan tikus, meskipun eksperimen manusia belum mungkin karena alasan yang jelas.

2 Metode Rekayasa Genetika
  • Metode Transformasi Langsung
Injeksi, macroinjection, teknik / biolistics, elektroporasi, transformasi dimediasi liposome, dan transformasi dengan menggunakan bahan kimia seperti serat silikon karbida pemboman.
  • Metode Transformasi tidak langsung
Transformasi berbasis vektor, vektor meliputi plasmid bakteri (dimediasi mentransfer Agrobacterium), lamba fag, dan bakteriofag (partikel fag yang sangat efisien dalam mengubah).

Rekayasa Genetika pada Manusia
Pada manusia, teknik ini tetap sama tetapi melibatkan transformasi gen manusia untuk mengubah fenotipe yang ada. Manipulasi genetik telah dilakukan untuk memodifikasi gen mutagenik atau penyakit tertentucoding, sebagai bagian dari mengobati beberapa gangguan genetik, selain memproduksi obat-obatan dan vaksin. Ini juga telah digunakan untuk meningkatkan umur panjang, dan kekebalan dari suatu organisme dan lebih tepat untuk mempelajari ekspresi gen. Rekayasa genetika manusia dikatakan dari 2 jenis, dimana sel-sel somatik somatik diubah dan germline dimana transformasi ini melibatkan perubahan dalam telur atau sel sperma dan dengan demikian mewarisi. Pertama uji coba hampir berhasil manipulasi genetik untuk orang yang menderita parah Gabungan Immunodeficiency (SCID), pada tahun 1990, yang mengakibatkan orang mendapatkan kekebalan fungsional yang mereka dirampas. Rekayasa genetika telah digunakan untuk masalah infertilitas serta dimana tindakan perempuan subur sebagai ibu pengganti dan sukses dalam memproduksi anak. Modifikasi lain dalam genetika manusia pada prioritas rendah karena tingkat keberhasilan telah diragukan.

Langkah-langkah dalam Rekayasa Genetika
  • Isolasi Gen
Pemilihan gen yang diperlukan dan isolasi merupakan prasyarat untuk memulai proses. Gen yang diinginkan yang akan ditransfer terisolasi dan dikalikan dengan menggunakan PCR (polymerase chain reaction). Atau, mungkin menjadi bagian dari perpustakaan genom (perpustakaan yang mengandung fragmen DNA satu genom tertentu).
  • Konstruksi
Gen yang terisolasi perlu diperiksa untuk ekspresi. Setiap gen terdiri dari promotor, gen penanda dipilih dan terminator. Daerah promotor bertanggung jawab untuk transkripsi gen yang berakhir pada mencapai wilayah terminator. Gen penanda dipilih menganugerahkan resistensi antibiotik yang membantu untuk membedakan sel berubah. Namun, gen tidak dapat berkembang biak sendiri, bukan harus dikombinasikan dengan DNA asing atau vektor dimana prosesnya dilakukan dengan menggunakan enzim pencernaan pembatasan, enzim ligasi dan kloning molekuler menggunakan polimerase.
  • Transformasi
Bakteri telah banyak digunakan untuk mengambil gen atau DNA asing dengan bantuan metode transformasi di atas. Setelah integrasi, gen atau DNA bereplikasi menggunakan sistem replikasi host dan menghasilkan banyak salinan dari dirinya sendiri.
  • Seleksi dan Konfirmasi
Hal ini dimungkinkan untuk membedakan sel-sel berubah dari yang non diubah dengan menumbuhkan mereka di hadapan antibiotik dikodekan oleh gen penanda dipilih. Metode lain adalah dengan menggunakan probe DNA komplementer dengan gen disisipkan yang secara khusus akan mengikat gen yang diinginkan dan dapat ditelusuri dan dikonfirmasi menggunakan pemetaan DNA, teknik elektroforesis seperti Southern blotting, dan Bioassays.
  • Manfaat Rekayasa Genetika
Manfaat rekayasa genetika yang jelas dalam bidang pertanian, lingkungan, dan produksi pangan. Karena itu, karena itu adalah sebuah lapangan yang melibatkan terlalu banyak penelitian, itu jelas untuk itu untuk memiliki pangsa efek negatif. Mari kita lihat apa yang mereka setelah melalui keuntungan.
  • Pro
Banyak kelainan genetik, komplikasi seperti diabetes, fibrosis kistik telah disembuhkan dengan rekayasa genetika pada manusia karena melibatkan penghapusan gen yang rusak dan sel-sel memodifikasi untuk menghasilkan sifat yang diinginkan yang hilang sebelumnya, dengan terapi gen. Insulin dan hormon pertumbuhan manusia adalah contoh terbaik dimana gen penyandi hormon ini sedang diubah dalam sel bakteri dalam skala besar untuk meningkatkan produksi hormon.
Hewan kloning dan transformasi telah secara eksklusif dilakukan pada tikus. Pertama hewan berhasil mengubah adalah Dolly, lebih dikenal sebagai domba kloning meskipun masalah etika telah menjadi kendala utama sejauh penelitian yang bersangkutan. Rekayasa genetika telah digunakan berulang-ulang untuk menghasilkan hama, tanaman yang tahan penyakit dan juga tanaman bergizi tinggi. Contoh terbaik adalah tanaman kapas Bt dimana Bacillus thureingiensis telah digunakan untuk memasukkan berbagai hama dan gen tahan penyakit pada tanaman.Makanan yang dimodifikasi secara genetik telah membantu massa dengan jumlah tinggi nutrisi. Beras emas, dan rasa menikmati tomat adalah contoh terbaik dari rekayasa genetika dalam makanan.
  • Kontra
Karena rekayasa genetika melibatkan eksperimen yang parah, ada kemungkinan tinggi untuk gen untuk menghasilkan mutasi yang tidak diinginkan dan sifat-sifat yang menyebabkan alergi pada tanaman yang menghambat nilai gizi. Ciri-ciri yang dihasilkan dapat menimbulkan patogen baru yang berbahaya bagi seluruh ekosistem. Teknik ini membutuhkan penyisipan gen yang diinginkan pada lokasi yang tepat yang keahlian diperlukan terutama ketika melibatkan banyak faktor risiko. Juga, transformasi gen tunggal sulit karena kode untuk beberapa sifat.

Rekayasa genetika adalah teknik mahal untuk melaksanakannya. Hal ini membutuhkan tenaga kerja terampil, perangkat yang sangat baik dan akurat dan bahan kimia, serta dukungan laboratorium yang sangat canggih yang tidak terjangkau untuk orang awam.
Terakhir dan perlu diketahui, salah satu yang tidak bisa mengabaikan etika dan masalah yang diperdebatkan, yang terlibat dalam penggunaan hewan dan tumbuhan untuk manipulasi yang seharusnya menjadi ciptaan Allah SWT.

Share:
Read More